Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melaju hingga menembus level 13.400. Pelemahan mata uang Indonesia ini disebut tidak akan mempengaruhi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015. Justru memberi dampak positif bagi pendapatan negara.
Dilansir dari Liputan6, Direktur Jenderal (Dirjen) Kementerian Keuangan Askolani mengungkapkan bahwa dampak pelemahan rupiah hanya berimbas pada pembayaran bunga dan pokok utang. “Dampak fiskalnya tidak banyak, sedikit. Paling terasa ke utang,” ungkapnya di Jakarta, Rabu ini (29/7).
Meskipun begitu, menurutnya posisi rupiah saat ini berdampak positif terhadap penerimaan negara. Terutama dari sektor migas dan royalti batu bara, yang transaksinya menggunakan mata uang dolar AS
& ldquo Tapi di pinjaman akan nambah, beban subsidi listrik serta pembayaran bunga dan pokok utang. Tidak signifikan, karena sudah tidak ada subsidi BBM. Dulu ketika subsidi BBM belum diperbaiki, pembengkakan anggaran bisa sampai Rp 4 triliun setiap pelemahan rupiah,” paparnya.
Hari ini, data valuta asing Bloomberg menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah sempat menguat tipis, ke level 13.452 per dolar AS, pada pukul 10.47 WIB. Sedangkan penutupan di hari sebelumnya berada di kisaran 13.465 per dolar AS. Pada hari ini rupiah terpantau bergerak di kisaran 13.438 per dolar AS hingga 13.456 per dolar AS.